Teknologi terbaru 2 | Mengambil keuntungan dari Virtual Reality Dunia Pengobatan

Canggih, Dunia Kedokteran Manfaatkan Virtual Reality guna Pengobatan

TEKNOLOGI TERBARU 2 - virtual reality telah lazim dikenal. Teknologi ini diperkenalkan untuk orang-orang sebagai alat guna menyiarkan secara langsung tampilan dari komputer dalam sekejap mata. Awalnya sih, teknologi ini lebih tidak sedikit digunkanan sebagai sarana hiburan. Namun kini, dunia kesehatan pun mulai melirik guna virtual reality.

1. Virtual Reality dalam Kedokteran

Dunia kesehatan kini makin maju dengan penggunaan VR. (foto: uploadVR)

Tahun lalu, lokasi tinggal sakit di Jerman memakai virtual reality guna praktik pembedahan. Dengan basis perangkat empuk yang diciptakan Jualine Speidel, mereka dapat mempelajari anatomi dalam tubuh langsung melewati kacamata virtual reality.

Dengan mempelajari anatomi melewati teknologi tersebut, dokter dapat mengetahui bagaimana mereka mengerjakan operasi. Sebagai contoh, bagaimana andai mengusung satu organ bakal memengaruhi organ lain, apakah bakal ikut terangkat juga. Di samping itu, mereka dapat melakukan praktik operasi memakai model dan kacamata VR.

Lihat juga: Pameran Samsung terakhir Teknologi di Samsung Forum 2019

Baca juga : Indonesia-Swedia Kerja Sama Kembangkan Energi Terbarukan

Bukan melulu sebagai alat guna praktik, virtual reality juga dapat digunakan sebagai alat guna menyiarkan info secara langsung untuk pasien yang merasakan gejala. Bahkan dokter dapat mengekspos tempat tumor yang membutuhkan operasi. Lebih jauh, berpengalaman kesehatan dapat menganalisis tubuh pasien melewati 3D CT X-Ray yang dapat dapat dilihat secara langsung hasilnya melewati kacamata VR. Hal tersebut memudahkan dokter untuk menerapkan rencana operasi mereka supaya berjalan dengan baik. Hebat bukan?

2. Praktik Psikoterapi melewati Virtual Reality

Pasien dengan kecemasan bisa diterapi dengan virtual reality. (foto: loupventures)

Tidak melulu di dunia kedokteran, virtual reality juga dapat digunakan guna mengobati fenomena psikis yang dirasakan pasien. Dikutip Dazed, studi dari British Association for Behavioural and Cognitive Psychoterapies menganjurkan untuk mencampurkan perilaku cognitive-behavioral therapy (CBT) dengan teknologi virtual reality untuk menolong menyembuhkan fenomena kecemasan dalam kehidupan nyata.

Sesi dalam VR-CBT itu pasien dapat menikmati lingkungan sekitar, laksana trotoar, kafe, atau supermarket. Pasien akan diserahkan kuesioner dari sesi tersebut, apakah mereka merasakan kegelisahan atau tidak. Dengan terapi dua kali dalam sebulan, sejumlah pasien yang dapat mengungkapkan hasil perbuatan tersebut.

Hasilnya, 13 dari 15 pasien merasakan pengurangan fenomena kecemasan. Kualitas hidup mereka yang mengerjakan psikoterapi memakai VR juga meningkat.

3. Virtual Reality guna Rehabilitasi Penyakit Stroke

pasien stroke dapat melakukan efektif fisioterapi VR. (foto: nbcnews)

Dalam bidang fisioterapi, VR bakal sangat menolong dalam rehabilitasi penyakit stroke. VR akan menyerahkan umpan balik motorik dari gerakan pasien dalam format motion capture. Hal tersebut bertujuan supaya pasien mendapatkan semangat dan menstimulasi sirkuit saraf dalam sistem motorik untuk menolong penyembuhan.

Rehabilitasi strokedengan VR terbukti efektif. Seperti dilansir Medicalnewsbulletin.com, secara garis besar, perawatan yang berbasis VR meluangkan sesi pelajaran yang 86,3% lebih efisien. Perawatan ini bahkan lebih tepat guna daripada terapi secara konvensional.(ald)