Teknologi terbaru 2 | Berikut adalah Revolusi Industri 4.0 di Pertanian - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Kamis, 09 Mei 2019

Teknologi terbaru 2 | Berikut adalah Revolusi Industri 4.0 di Pertanian

Begini Revolusi Industri 4.0 di Sektor Pertanian

Hasil gambar untuk Begini Revolusi Industri 4.0 di Sektor Pertanian

Jakarta, Indonesia - Memasuki era revolusi industri 4.0, berbagai kegiatan sosial, pendidikan, ekonomi dan sebagainya tidak jarang kali dikaitkan dengan pemakaian mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Kecanggihan teknologi era ini membuat tidak sedikit kondisi berubah. Semua sektor bisnis, pendidikan, dan politik sudah berevolusi. Lalu bagaiaman dengan sektor pertanian di era revolusi 4.0?

Kontribusi sektor pertanian yang besar terhadap produk dalam negeri bruto (PDB) nasional, sebagaimana dikutip dari LINE Jobs, sekarang menurun secara signifikan. Sektor pertanian bukan lagi menjadi di antara sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Bagi mencukupi keperluan penduduk yang terus bertambah, dunia pertanian lantas mengadopsi istilah Revolusi Pertanian 4.0, dimana pertanian diinginkan melibatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya.

Konsep pengembangan pertanian yang tidak sedikit dikembangkan pada ketika ini ialah konsep pertanian cerdas, yang biasa pun disebut smart farming atau precision agriculture. Konsep ini merujuk pada penerapan TIK pada bidang pertanian. Tujuan utama penerapan terknologi tersebut ialah untuk mengerjakan optimasi berupa penambahan hasil (kualitas dan kuantitas) dan efisiensi pemakaian sumber daya yang ada.



Revolusi industri 4.0 dalam sektor agrikultur ternyata lebih berpengaruh terjadi di Eropa. Hal ini diakibatkan oleh adanya bencana demografi, yaitu suasana dimana jumlah warga yang berusia produktif lebih tidak banyak dibanding warga yang berusia non-produktif sampai-sampai tenaga warga harus digantikan dengan teknologi. Sedangkan di Indonesia sendiri, revolusi industri 4.0, khususnya di sektor pertanian belum begitu sukses berkembang. Berikut ialah beberapa urusan yang menjadi penyebab revolusi industri 4.0 belum sukses diterapkan di Indonesia menurut keterangan dari LINE Jobs.

1. Sumber Daya Manusia 

Faktanya, mayoritas petani berusia lebih dari 40 tahun dan lebih dari 70 persen petani di Indonesia melulu berpendidikan setara SD bahkan di bawahnya. Pendidikan formal yang rendah tersebut mengakibatkan pengetahuan dalam pengolahan pertanian tidak berkembang serta monoton. Petani melulu mengolah pertanian seperti seringkali tanpa membuat inovasi-inovasi teranyar demi penambahan hasil pangan yang berlimpah.

2. Kondisi Lahan Pertanian di Indonesia 

Tidak dapat dipungkiri bahwa penyebaran warga dan pembangunan di Indonesia belum sepenuhnya merata. Hal tersebut diperlihatkan dengan masih banyaknya “Lahan Tidur” atau lahan yang belum tergarap oleh masyarakat di daerah-daerah pedalaman, sementara, lahan di sebuah wilayah strategis malah menjadi rebutan dengan harga mahal. 

Mengingat harga tanah yang semakin melonjak tinggi, luas kepemilikan lahan pertanian semua petani di Indonesia juga rata-rata kecil. Bahkan, mayoritas petani hanya dapat menggarap lahan kepunyaan orang lain sampai-sampai hasilnya juga harus dipecah dua. Di samping itu, dampak dampak konversi lahan pertanian menjadi non pertanian yang menjangkau 150-200 ribu per tahun pun menyebabkan petani kelemahan lahan guna bercocok tanam.


3. Teknologi Belum Sepenuhnya Diterima Masyarakat 

Sistem pengalihan teknologi dari tradisional menjadi canggih dalam pengelolaan pertanian belum dapat diterima secara luas oleh semua petani yang masih tidak sedikit memilih memakai peralatan tradisional dibanding perlengkapan teknologi canggih. Selain sebab keterbatasan biaya, keterbatasan pengetahuan pun menjadi hal yang menghambat laju teknologi guna merambah sektor pertanian secara luas. 

Di sinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk memberikan pendidikan yang cukup untuk para petani supaya dapat memajukan sektor pertanian di era revolusi industri 4.0 ini. Beberapa urusan yang dapat dilaksanakan mungkin berupa menyerahkan penyuluhan besar-besaran dan mengerjakan demo pemakaian alat pertanian yang dilengkapi dengan teknologi modern.

Teknologi masa sekarang memang sudah merambah ke sekian banyak  sektor sampai ke sekian banyak  akses kehidupan. Namun, teknologi pun harus dipakai secara arif dengan tetap menyaksikan dampaknya dari sekian banyak  sisi. Dalam pertanian misalnya, tidak boleh sampai teknologi melulu dikuasai oleh segelintir orang atau merusak ekosistem yang terdapat tanpa mempedulikan ekuilibrium lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar