Teknologi Terbaru 2 | Asia Penguasa Industri Baterai Kendaraan Listrik - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Rabu, 08 Mei 2019

Teknologi Terbaru 2 | Asia Penguasa Industri Baterai Kendaraan Listrik

Asia Penguasa Industri Baterai Kendaraan Listrik

Asia Penguasa Industri Baterai Kendaraan Listrik
Soket pengisian daya mobil listrik. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, Indonesia -- Produksi global baterai bikin mobil listrik ketika ini terkonsentrasi di Asia, dengan perusahaan China, Jepang, dan Korea Selatan mendominasi sektor ini. Perusahaan-perusahaan tersebut bahkan sudah membina pabrik di Eropa guna melestarikan supremasi.

Eropa sekarang sedang berjuang melawan balik, dimotori oleh Prancis dan Jerman, yang dua-duanya telah mengatakan akan membentuk aliansi guna mengembangkan baterai generasi terbaru. Tujuannya pasti saja mengimbangi kekuasaan Asia.

Baterai Lithium-ion adalah komponen krusial pada kendaraan listrik. Meski begitu melulu sedikit perusahaan yang berani memproduksinya, mengingat ongkos produksinya paling tinggi dan ketika ini permintaannya masih terbatas.

Di China, di mana separuh mobil listrik dunia dijual, mewajibkan pemanufaktur memakai baterai rakitan lokal. China pun adalahtempat dua per tiga kapasitas global buatan sel lithium-ion bikin baterai.


Berdasarkan informasi AFP dari Center for Automotive Research (CAR), melulu perusahaan asal Asia yang berada di susunan 10 besar industri baterai kendaraan listrik. Paling besar ialah Contemporary Amperex Technology (CATL) asal China yang menguasai 23 persen buatan global pada 2018, lantas dibuntuti Panasonic dari Jepang dengan penguasaan 22 persen.

BYD dari China menguasai 13 persen dan adalahsatu-satunya produsen mobil yang pun memproduksi baterai.

Wakil dari Korea Selatan, LG Chem, mempunyai 10 persen, serta kompatriotnya, Samsung SDI, menguasai 5,5 persen.

Di beda sisi, perusahaan asal Eropa melulu kebagian satu persen dari buatan global. Amerika Serikat pun terhitung pemain kecil walau telah punya Gigafactory hasil kolaborasi Tesla dengan Panasonic.

China Kuasai Bahan Baku 

Dominasi China di industri baterai pun sampai ke bahan baku penciptaan baterai, yaitu lithium dan cobalt. 

Berdasarkan keterangan dari Bloomberg, perusahaan asal China, Ganfeng dan Tianqi, mengontrol 17 persen dan 12 persen buatan lithium berkat investasi mereka di tambang di Australia dan Amerika Selatan.


Tianqi melakukan pembelian 24 persen saham perusahaan penambangan asal Chile, SQM, ekuivalen US$4,1 miliar pada Desember. Tianqi bareng perusahaan asal Amerika Serikat, Albemarle, pun mengontrol lokasi penambangan di Australia.

Perusahaan China pun menguasai paling tidak separuh ekstraksi cobalt di Kongo. Sekitar 70 persen cobalt ketika ini didapatkan Kongo.

CATL, perusahaan baterai terbesar di dunia asal China, sudah menginvestasikan 240 juta euro untuk membina pabrik di Jerman yang bakal memasok ke BMW pada 2022. Sementara tersebut LG Chem yang mempunyai pabrik di Polandia sudah menjadi penyuplai bikin Daimler, Volvo, Audi, dan Renault. (fea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar