Teknologi Terbaru 2 | Pelajar Indonesia Pengguna Teknologi Tertinggi Di Bidang Pendidikan - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Jumat, 05 April 2019

Teknologi Terbaru 2 | Pelajar Indonesia Pengguna Teknologi Tertinggi Di Bidang Pendidikan

Riset Cambridge: Pelajar Indonesia Pengguna Teknologi Tertinggi di Bidang Pendidikan



JAKARTA - Cambridge International merilis hasil riset Global Education Census yang dilaksanakan secara global guna kesatu kalinya. Hasil riset tersebut menunjukan bahwa pelajar Indonesia tergolong pemakai teknologi tertinggi di bidang pendidikan.

Di samping itu, murid Indonesia terbukti sangat semangat guna menjadi pengusaha dibanding siswa-siswa di negara lain.

Melansir penjelasan Cambridge International, Rabu (21/11/2018), organisasi ini adalahpendidikan terkemuka, unsur dari Universitas Cambridge. Organisasi ini berkolaborasi dengan lebih dari 200 sekolah di Indonesia, dari Aceh sampai Sumbawa Barat guna mempersiapkan kehidupan siswa, menolong mereka mengembangkan rasa hendak tahu, dan motivasi untuk belajar.

Survei ini dilaksanakan untuk riset global kesatu yang secara komprehensif menolong memperlihatkan kehidupan sekolah di dunia, dan dibuntuti oleh 502 murid dan 637 guru di Indonesia. Hasil penelitiannya memperlihatkan bahwa pelajar Indonesia lebih tidak sedikit menggunakan teknologi di dalam kelas, dikomparasikan dengan pelajar lainnya.

Baca juga : 5 Berita Populer Teknologi Handphone

Siswa Indonesia menempati peringkat tertinggi secara global selaku pemakai ruang IT/komputer (40%) di sekolah. Mereka pun menduduki peringkat kedua tertinggi di dunia dalam pemakaian komputer desktop (54%), sesudah Amerika Serikat.



Sekitar 67% murid di Indonesia memakai smartphone ketika belajar di dalam kelas, dan 81% siswa memakai smartphone untuk menggarap pekerjaan rumah. Namun, perlengkapan tradisional laksana pulpen, kertas, papan tulis tetap digunakan. Para pelajar di Indonesia juga bertolak belakang tipis dengan Amerika Serikat sebagai pemakai laptop tertinggi untuk kegiatan rumah (84%, dikomparasikan dengan 85% di Amerika Serikat).

Hal ini disebabkan pemakai internet di Indonesia telah menjangkau 143,26 miliar orang di 2017 menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, urusan ini tidak menjadi masalah sebab sensus menunjukan bahwa teknologi pun berperan dalam dunia pendidikan.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gatot Pramono sebelumnya menegaskan, pentingnya teknologi untuk dunia pendidikan. Gatot menuliskan bahwa dengan teknologi, semua guru dan institusi edukasi dapat mengelola pelajaran secara lebih tepat guna dan bisa lebih konsentrasi terhadap pembangunan karakter, serta menginspirasi minat dan kemampuan beranggapan kritis melalui ruang belajar intera ktif. Pemerintah juga berpindah ke teknologi guna memperluas akses pendidikan untuk masyarakat melewati inisiatif seperti ruang belajar online.



Di samping itu, Global Education Census menulis pendapat dari nyaris 20.000 pelajar dan guru di semua dunia, dengan konsentrasi pada 10 negara, tergolong Indonesia, Malaysia, China, India, Amerika Serikat, dan Argentina. Hasilnya dipaparkan bahwa selama 93% murid di Indonesia hendak melanjutkan ke tingkat edukasi yang lebih tinggi. Bagi cita-cita, murid Indonesia ternyata paling tidak sedikit tertarik menjadi pengusaha, walaupun ada pun yang hendak menjadi dokter atau dokter gigi.

Saat ini Indonesia merasakan perkembangan ekosistem start-up teknologi yang dinamis, dirangsang pengusaha-pengusaha muda yang memburu inovasi digital di pelbagai sektor, mulai dari transportasi sampai fintech. Sehingga dapat diputuskan bahwa teknologi pun berperan dalam opsi karir atau bidang studi.

Baca juga : Canggih Banget, 5 Smartphone Terbaru 2019 dengan Teknologi 5G

Sebagai pemimpin global dalam inovasi pendidikan, kami merasa sangatlah urgen untuk benar-benar mengetahui kehidupan dan pembelajaran semua siswa dan guru. Sensus ini menyerahkan data nyata dan berwawasan mengenai keberagaman praktik pembelajaran dan teknologi di dunia. Penelitian kami pun menunjukkan adanya kesempatan untuk inovasi dan kreativitas dalam praktik pembelajaran, yang adalahinti dari kerja sama kami dengan sekolah-sekolah lokal di semua dunia,” ujar Direktur Regional Asia Tenggara dan Pasifik Cambridge International Dr. Ben Schmidt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar