Teknologi Terbaru 2 | Keterlibatan ITS dalam Penelitian Internasional Energi Terbarukan - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Selasa, 30 April 2019

Teknologi Terbaru 2 | Keterlibatan ITS dalam Penelitian Internasional Energi Terbarukan


lazy_placeholder

Jakarta, Indonesia - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur menjadi tuan lokasi tinggal workshop Renewable Energy Production and Storage from Waste Biomass, mulai Rabu (24/4/2019) sampai Jumat (26/4/2019). Workshop ini menghadirkan semua peneliti dari Inggris, Indonesia dan Malaysia untuk mengerjakan kolaborasi internasional riset tentang buatan energi terbarukan dan penyimpanan energi dari limbah biomassa.

Penelitian bareng itu mengenai energi terbarukan skala internasional, yang diprakarsai Global Challenge Research Fund (GCRF) melewati Queen Mary University of London (QMUL) dari Inggris. Berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS, gelaran ini pun dihadiri oleh Prof Alan Drew dari QMUL selaku project leader dari GCRF.

“Kegiatan workshop ini didukung sepenuhnya oleh GCRF guna mengembangkan kolaborasi riset internasionalnya yang terjalin antara antara QMUL, Universiti Sains Malaysia (USM), dan RIKEN Nishina Center. Termasuk pendanaan guna penyelenggaraan workshop dan riset yang dilaksanakan nantinya,” kata Ketua panitia workshop, Prof Dr Darminto MSc.

RIKEN Nishina Center sendiri adalahbadan penelitian di Jepang. Terdapat lima perguruan tinggi di Indonesia yang telah menyusun konsorsium dan mengerjakan kerja sama dengan badan penelitian tersebut. Yakni ITS, Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).


“Oleh karena itu, kelima PTN itu ikut serta dalam workshop ini dan tercebur dalam penelitian,” ujar pria yang berpengalaman dalam bidang superkonduktivitas dan nanomaterial tersebut.

Penelitian ini salah satunya akan dilaksanakan di distrik Asia Tenggara, sehingga diwajibkan menggandeng pun partner di Asia Tenggara untuk dapat melakukan penelitiannya. Penelitian mengenai energi terbarukan ini sendiri adalahproject dari QMUL yang menemukan pendanaan dari Pemerintah Inggris yang disalurkan melewati GCRF.

Selanjutnya, QMUL menggandeng sejumlah partner perguruan tinggi di sekian banyak  negara guna mengembangkan penelitiannya tersebut. Termasuk dengan perguruan tinggi di Indonesia melewati RIKEN Nishina Center yang pun adalahmitra penelitian QMUL.

Mengusung tema energi terbarukan, workshop ini adalahajang saling bertukar pikiran para peneliti dari sejumlah negara tersebut. Di samping itu, mereka pun menampilkan ide, gagasan, sampai hasil riset dari setiap perguruan tinggi guna dipresentasikan.

“Tentu ini akan menambah kolaborasi peneliti tingkat internasional, sampai-sampai akan meningkatkan wawasan persoalan yang terjadi,” tambah dosen yang pun Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) ITS ini.



Darminto mengatakan, hasil dari workshop ini nantinya berupa proposal riset yang akan dikemukakan untuk menemukan pendanaan dari GCRF dalam skala besar. Selain tersebut proposal riset tersebut bakal menghasilkan akibat dalam bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan, serta pengetahuan secara teknis.

“Di samping itu, nantinya pun akan menyerahkan akses terhadap kemudahan penelitian ruang belajar dunia di Inggris,” tuturnya.

Darminto bercita-cita dengan adanya workshop ini, hadir sebuah usulan proposal yang diterima oleh pihak GCRF. Sehingga kampus ITS bisa turut berpartisipasi dalam ajang kerjasama internasional.

“Tentu ini membina citra positif ITS dan memburu cita-cita ITS sebagai World Class University,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut keterangan dari Prof Alan Drew, kolaborasi project riset dengan partner perguruan tinggi di Indonesia ini adalahkali kesatunya dilaksanakan oleh QMUL.

“Kami sudah tidak sedikit melakukan kerjasama riset dengan sebanyak perguruan tinggi di sekian banyak  negara, dan ini kali kesatunya dengan perguruan tinggi di Indonesia,” jelasnya.

Ke depannya, ia pun berencana guna menggandeng perguruan tinggi di Vietnam dan Thailand guna pengembangan penelitiannya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar