Teknologi Terbaru 2 | CIA Tuding Teknologi Huawei Didanai Tentara China - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Senin, 22 April 2019

Teknologi Terbaru 2 | CIA Tuding Teknologi Huawei Didanai Tentara China


CIA Tuding Teknologi Huawei Didanai Tentara China

WASHINGTON DC - Amerika Serikat masih fobia dengan capaian peradaban yang diraih Huawei. Bahkan kabar terakhir, CIA, agen rahasia AS yang beroperasi global, menyinggung teknologi Huawei didanai oleh Divisi Keamanan Negara China.

Rasa was-was hadir sejak 2012, di mana suatu laporan Kongres menyinggung Huawei dan ZTE menjadi ancaman terhadap ketenteraman nasional AS. Alasannya, di bawah hukum rezim komunis China, perusahaan teknologi bisa diminta untuk mengoleksi data intelijen pada orang dan perusahaan. 

Tudingan itu ditentang keras Chief Huawei, Liang Hua. Di mula 2019, dia mengatakan, dirinya akan membangkang permintaan semacam itu. Namun AS tetap cemas tentang ketenteraman perangkat dan perlengkapan jaringan kepunyaan Huawei.

Melansir surat kabar Inggris, The Times, laman Giz China melaporkan, CIA sudah berbagi informasi dengan semua kepala intelijen di Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru, mengenai sejumlah informasi yang sehubungan dengan Huawei. 

Data ini mengungkap dana Huawei sebagian diongkosi oleh Tentara Pembebasan Rakyat, Komisi Keamanan Nasional China, dan menjadi unsur dari jaringan intelijen negara China. 


Sementara Huawei terus menegaskan diri bahwa mereka ialah perusahaan swasta tanpa ikatan apapun dengan Pemerintah China. Mereka terus meminta AS menyerahkan bukti-bukti atas tudingan itu.

Awal tahun ini, Departemen Kehakiman AS menjatuhkan 13 tuduhan hukuman terhadap Huawei, dua afiliasinya (Huawei Device USA dan Skycom Tech), dan CFO Meng Wanzhou. Keluhan mendakwa Huawei dan Skycom mengerjakan penipuan bank, dan konspirasi untuk mengerjakan penipuan bank, penipuan kawat dan konspirasi untuk mengerjakan penipuan kawat. 

Juri Agung di Distrik Timur New York mendakwa Huawei dan Huawei USA mengerjakan konspirasi untuk merintangi keadilan. Meng, putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, dituduh mengerjakan penipuan bank, penipuan kawat, dan konspirasi untuk mengerjakan penipuan bank dan kawat. 

Dia diciduk akhir tahun kemudian di Kanada dan menantikan sidang ekstradisi di negara itu. Tuduhan ini diperkirakan dilakukan sesudah Huawei dan CFO berjuang menyembunyikan bukti yang mengungkapkan perusahaan telah memasarkan barang dan jasa ke Iran. Negara yang terakhir sedang di bawah sanksi ekonomi internasional.

Huawei ditetapkan bersalah sebab mencuri rahasia dagang dari T-Mobile dan menunaikan operator USD4,2 juta. Huawei pun dituduh menculik rahasia dagang T-Mobile berkaitan dengan robot pengujian telepon yang dinamakan Tappy. 

Selama penyelidikan permasalahan ini, FBI mengejar email dari Huawei yang berjanji untuk menunaikan bonus untuk karyawan yang menculik informasi dari perusahaan di semua dunia. Setiap data yang dikoleksi harus dikirim ke akun email terenkripsi yang dipunyai oleh Huawei.


"Adalah urusan yang umum untuk pemerintah dan media Barat guna menyebut perusahaan-perusahaan China sebagai ancaman keamanan. Tuduhan seperti tersebut tidak berdasar dan menyesatkan. Jika dibiarkan, mereka bisa mengganggu aturan pasar, racun kerja sama bisnis, dan mengakibatkan ketidakstabilan dalam ekonomi dunia," kata Liu Xiaoming, Duta Besar China di London, Inggris.

Sementara AS, Selandia Baru, dan Australia sudah tidak mengizinkan pemakaian perlengkapan jaringan Huawei untuk membina jaringan 5G kepunyaan operator. Pemerintah AS memutuskan bahwa terlampau berbahaya untuk penyedia nirkabel di Inggris dan Kanada untuk memakai peralatan perusahaan. 

Di Inggris, semua pejabat cemas bahwa berpindah ke perlengkapan jaringan dari Ericsson atau Nokia bakal menunda peluncuran layanan 5G di negara tersebut selama sejumlah tahun. Itu sebab larangan seperti tersebut juga akan mewajibkan operator guna menghapus perlengkapan 4G Huawei dari jaringannya.

Meskipun tidak dapat memasarkan ponselnya melewati empat operator utama AS, Huawei ialah produsen smartphone terbesar ketiga di dunia tahun lalu. Mereka juga bercita-cita menjadi nomor satu pada tahun depan dan menjadi pemimpin global dalam meluangkan peralatan jaringan, terutama 5G.

Seorang juru bicara Huawei mengatakan, "Huawei tidak mengomentari dakwaan tidak berdasar yang didukung oleh bukti nol dari sumber anonim."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar