Teknologi Terbaru | Peluncuran 5G, Beberapa Perusahaan Teknologi Potong Akses Karyawan ke Huawei - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Rabu, 12 Juni 2019

Teknologi Terbaru | Peluncuran 5G, Beberapa Perusahaan Teknologi Potong Akses Karyawan ke Huawei


Teknologi Terbaru - Beberapa perusahaan teknologi besar dunia sudah meminta untuk karyawan mereka guna berhenti berkata tentang teknologi dan standar teknis dengan semua insinyur di Huawei Technologies Co Ltd sesudah diterbitkannya susunan hitam teranyar perusahaan teknologi Cina di AS.

Pembuat chip Intel Corp dan Qualcomm Inc, perusahaan penelitian seluler InterDigital Wireless Inc, dan operator Korea Selatan LG Uplus telah memberi batas karyawan dari pembicaraan informal dengan pembuat perlengkapan telekomunikasi terbesar di dunia, Huawei.

Padahal diskusi semacam itu ialah bagian teratur dari pertemuan internasional di mana semua insinyur berkumpul untuk memutuskan standar teknis guna teknologi komunikasi, tergolong generasi berikutnya dari jaringan seluler yang dikenal sebagai 5G.


Departemen Perdagangan AS tidak tidak mengizinkan kontak antara perusahaan teknologi tersebut dengan Huawei. Namun pada 16 Mei, pihak bnerwenang AS memasukkan Huawei ke susunan hitam, melarangnya mengerjakan bisnis dengan perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah. 

Kemudian sejumlah hari lantas Pemeirntahan Presiden Trump memberi wewenang untuk perusahaan AS guna berinteraksi dengan Huawei dalam badan standar sampai Agustus mendatang, sebagaimana dibutuhkan untuk pengembangan standar 5G.

Namun minimal segelintir perusahaan teknologi AS dan luar negeri mengatakan untuk karyawan mereka guna membatasi sejumlah bentuk interaksi langsung saat mereka berjuang menghindari masalah potensial dengan pemerintah AS.

Intel dan Qualcomm menuliskan mereka telah menyerahkan instruksi kepatuhan untuk karyawan, tetapi menampik untuk berkomentar lebih lanjut.


Seorang juru bicara InterDigital menuliskan telah menyerahkan panduan untuk para insinyur guna meyakinkan perusahaan mematuhi ketentuan AS. Bahkan seorang pejabat dengan LG Uplus menuliskan perusahaan secara sukarela menyangga diri dari berinteraksi dengan pekerja Huawei, di samping bertemu guna instalasi perlengkapan jaringan atau masalah pemeliharaan.

LG Uplus menerbitkan pernyataan untuk Reuters bahwa tidak ada kepandaian formal dalam perusahaan tentang memberi batas percakapan dengan Huawei.

Namun dengan terjadinya urusan ini, menurut sejumlah pakar industri pembatasan baru bisa memperlambat peluncuran 5G, yang diinginkan memberi daya segalanya mulai dari transmisi video berkecepatan tinggi sampai mobil self-driving.

Pada pertemuan standar 5G pekan kemudian di Newport Beach, California, semua peserta secara individu menyatakan cemas bahwa kerjasama lama antara semua insinyur yang dibutuhkan untuk telepon dan jaringan yang terhubung secara global bisa menjadi korban dari apa yang oleh satu peserta dicerminkan sebagai perang teknologi antara Amerika Serikat dan Cina.

Seorang perwakilan dari perusahaan Eropa yang sudah melembagakan aturan terhadap interaksi dengan Huawei mencerminkan orang yang tercebur dalam pengembangan 5G paling terguncang. 

“Ini dapat mendorong seluruh orang ke sudut mereka sendiri, dan kami memerlukan kerja sama untuk menjangkau 5G. Karena ini mesti menjadi pasar global,” katanya.

Baca juga : Wall Street Tumbang Gara-Gara Sanksi AS ke Huawei Pukul Saham Teknologi

Yang pasti, sejumlah pekerja di perusahaan telekomunikasi yang lebih kecil menuliskan mereka tidak diberitahu guna menghindari diskusi dengan Huawei pada pertemuan standar, dan tidak sedikit vendor terus menyokong kesepakatan yang terdapat dengan Huawei. Tidak jelas berapa tidak sedikit komunikasi lebih lanjut dengan Huawei telah diberi batas dalam industri teknologi.

"Ada tidak sedikit kesalahpahaman dari apa yang saya lihat dan dengar dari klien dan kolega, sejauh apa sebetulnya pembatasan dari Departemen Perdagangan,” kata Doug Jacobson, seorang pengacara kontrol ekspor yang berbasis di Washington.

Dia menuliskan bahwa perusahaan yang tidak mengizinkan karyawannya menghubungi Huawei ialah berlebihan, sebab pembatasan tidak merintangi komunikasi, melulu transfer teknologi.

Huawei yang peralatannya diperkirakan dapat dipakai oleh Cina guna memata-matai AS, telah hadir sebagai figur sentral dalam perang perniagaan antara dua ekonomi terbesar dunia. Huawei berulang kali menyangkal bahwa perusahaan tersebut dikendalikan oleh pemerintah Cina, militer atau dinas intelijen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar