Teknologi Terbaru 2 - 5 Berita Populer Teknologi INDONESIA AKAN DI BANJIRI FITUR LAA - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Senin, 01 April 2019

Teknologi Terbaru 2 - 5 Berita Populer Teknologi INDONESIA AKAN DI BANJIRI FITUR LAA



1. Indonesia Akan Dibanjiri Fitur LAA Setelah Kelas Izin 4G Advanced Pro Dirilis

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) optimistis pascaizin ruang belajar 4G LTE Advanced Pro keluar, sebanyak handset bakal membuka fitur yang mengakomodasi 4G LTE Advanced Pro.

4G LTE Advanced Pro adalahteknologi teranyar atau satu tingkat di atas 4G LTE. 4G LTE Advanced Pro memakai teknologi License Assisted Access (LAA). Dalam bahasa pemasaran, 4G LTE Advandce Pro dikenal sebagai 4.9 G atau teknologi yang satu tingkat di bawah 5G.

Adis Alifiawan, Kasi Penataan Alokasi Dinas Bergerak Darat Kemkominfo, menuliskan saat ini sebanyak handset di Indonesia sudah dilengkapi dengan fitur LAA. Hanya saja, sebab jaringan LAA belum ada, fitur LAA masih dikunci.

“Sudah tidak sedikit [handset yang menyokong LAA] hanya begitu masuk ke Indonesia, masih dilock fitur LAA nya sebab belum terdapat jaringannya. Nanti kalo sudah dimulai regulasinya, bakal banjir [fitur LAA]” kata Adis untuk Bisnis, Sabtu (23/3/2019).

Adis mengakui pada uji jajaki yang dilaksanakan oleh Telkomsel dan Indosat Ooredoosejumlah waktu lalu, masih memakai handset Motorola Moto Z2 yang diimpor dari Myanmar,diakibatkan handset yang terdapat di Indonesia saat tersebut belum support guna LAA.

Adapun tentang operator seluler, Adis menambahkan, andai LAA telah berjalan, operator seluler nantinya tidak butuh mengupgrade atau menambah teknologi mereka. Pasalnya, LAA masih unsur dari teknologi LTE yang ketika ini telah dilangsungkan oleh operator seluler.

“Jadi sebenarnya tidak terdapat lompatan ganti teknologi lebih pada ekstra fitur di LTE biar tambah besar pipanya.,” kata Adis.

Baca juga yang akan tayang : Teknologi Terbaru - 5 Berita Populer Teknologi, Samsung Luncurkan Galaxy A70 dan Synnex-Intel

Dia menuliskan teknologi LTE hanya dapat dipakai dengan pipa dari frekuensi-frekuensi yang berizin pita, atau biasa dibilang licensed band. Dengan adanya ekstra fitur LAA, sambungnya, memungkinkan LTE menciduk pipa dari pita frekuensi yang sifatnya class license laksana frekuensi wifi.

“Jadi operator punya pilihan garapan frekuensi baru tanpa mesti repot-repot menang lelang frekuensi,” kata Adis.

2. Operator Enggan Perkuat Perangkat di Jalur MRT dampak Harga Sewa

Sejumlah operator seluler masih mempertimbangkan guna memasang perlengkapan di jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Alasannya, terjadi gap antara harga sewa perlengkapan pasif yang diminta oleh operator seluler dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Tbk. sebagai partner strategis penyedia konektivitias seluler dan jaringan internet nirkabel/wifi di area operasional MRT fase I.

Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Ririek Adriansyahmenuliskan penyebab operator seluler tak mau memasang perlengkapan di jalur MRTketika ini disebabkan adanya gap harga yang diminta oleh operator dengan Tower Bersama.

“Dari sisi operator seluler MRT ini tidak atau sedikit meningkatkan trafik baru guna voice dan data, sebab pada dasarnya melulu menambahkan kunjungan yang terdapat dari jalur beda ke jalur MRT,” kata Ririek untuk Bisnis, Minggu (24/3/2019).

Adapun dari segi Tower Bersama, kata Ririek, besar tariff yang diputuskan disesuaikan dengan jumlah investasi yang disalurkan Tower Bersama ke MRT. Disamping itu, lanjutnya, Tower Bersama pun memiliki keharusan pembayaran sharing ke pihak PT MRT Jakarta.

Ririek menuturkan untuk menuntaskan permasalahan tersebut, ATSI terus membina diskusi dengan semua pemanku kepentingan, supaya permasalahan gap harga bisa diatasi.

“Kami terus diskusikan untuk menggali solusinya untuk semua pihak,” kata Ririek.

Terdengar kabar bahwa harga sewa per operator per tahun, guna 600 Mbps di 6 Stasiun MRT pada tahun kesatu s/d kedua menjangkau Rp3,5 s/d Rp4 miliar. Sedangkan operator selulerhendak harga sewa dikisaran Rp1 miliar.

Saat dikonfirmasi angka ini, Ririek menyatakan tidak tahu secara detil angka yangdiharapkan operator seluler dan Tower Bersama.

Ririek yang pun menjabat sebagai Presiden Direktur PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mengutarakan, walau saat ini Telkomsel sudah memasang perlengkapan di jalur MRT,tetapi Telkomsel tetap bakal mencoba bertukar pikiran dengan Tower Bersama tentang harga sewa perlengkapan pasif di area operasional MRT fase I.

“Saya tidak hapal angkanya, kami (Telkomsel) pun sedang dalam proses diskusi dengan Tower Bersama,” kata Ririek.

3. Perusahaan Dagang-El Diminta Jangan Remehkan Isu Peretasan Data

Perusahaan teknologi Tanah Air dituntut guna lebih serius menanggapi isu kebocoran data pelanggan dengan memperlihatkan upaya kongkret peningkatan ketenteraman data untuk publik.

Ketua dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menyayangkan sikap perusahaan teknologi terutama dagang-el yang terkesan meremehkan upaya peretasan tersebut.

Menurutnya, tanggapan semua perusahaan teknologi Tanah Air melulu bersikap normatif dan tidak menjelaskan upaya pertanggungjawaban perusahaan berhubungan dengan ketenteraman data pelanggan.

Dia menyatakan, perusahaan selayaknya belajar pada permasalahan Facebook, saat CEO Mark Zuckerberg menciptakan pernyataan tersingkap untuk publik. Meskipun pada kesudahannya perusahaan itu dikenakan denda penalti General protection Data Regulation (GDPR) oleh Uni Eropa sebesar 4% dari penghasilan tahunannya atau setara dengan US$2,2 miliar pada 2018.

“Ini akan dominan  buruk untuk mereka [perusahaan teknologi] bila tidak ditangani secara serius dan profesional. Seharusnya, mereka membalas bukan secara defensif,tetapi harus mengacu untuk kepentingan ekosistem [e-commerce],” ujarnya, Minggu (24/3).

Dia menambahkan, bisnis platform dagang-el bisa tumbuh menurut keyakinan dari pemakaiuntuk perusahaan. Oleh sebab itu, dia mengaku para pemakai tersebut membutuhkan kepastian bahwa transaksi dan data individu yang ditabung dalam website berjalan dengan aman.

Baca Juga yang akan tayang : Teknologi Terbaru - Kendaraan Baru di Eropa Patut Gunakan 'Speed Limiter' pada 2020

Dalam pandangannya, isu ketenteraman data individu pelanggan adalahisu serius yangmesti ditanggapi oleh manajemen setingkat Chief Technology Officer (CTO) dan bahkan Chief Executive Officer(CEO).

Lebih lanjut, dia mengaku bahwa ketika ini sistem penalti GDPR memang tidak berlaku di Indonesia secara hukum. Namun, dia menebak sistem sanksi itu akan menjadi sistem yang ideal guna diterapkan secara global.

Penerapan sanksi terhadap pelanggaran pemakaian/kebocoran data individu ini pun menjadi di antara substansi dalam RUU Perlindungan Data Pribadi yang mendesak untukdiabsahkan tahun ini.

Pasalnya, dia memandang sistem sanksi laksana GDPR ini mempunyai semangat guna mengedepankan perlindungan kepentingan publik dan pemakai internet dari kesewenang-wenangan industri internet yang mengeksploitasi data individu untuk destinasi komersial.

Situs The Hacker News melaporkan, seorang peretas yang diketahui berasal dari Pakistan yang mempunyai nama Gnosticplayers menyatakan menjual data 890 juta akun pemakai yang diretas dari 32 website populer yang dipasarkan dalam tiga ronde yang berbeda.

Adapun, dua di antaranya berasal dari Indonesia yakni platform dagang-el Bukalapak dan platform edukasi dan karir Youthmanual.

Menanggapi urusan tersebut, Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisonomengaku bahwa memang terdapat upaya guna meretas Bukalapak sejumlah waktu yang lalu. Namun, tidak terdapat data urgen seperti user password, keuangan atau informasiindividu lainnya yang sukses didapatkan.

“Kami selalu menambah sistem ketenteraman di Bukalapak, demi meyakinkan ketenteraman dan kenyamanan semua pemakai Bukalapak, dan meyakinkan data urgen pemakai tidak disalahgunakan. Upaya peretasan laksana ini memang paling berpotensi terjadi di industri digital,” ujarnya.

4. InfraDigital Nusantara Catat Transaksi Rp7 Miliar per Bulan

InfraDigital Nusantara, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang sistem pembayaran digital untuk sekolah, sudah memproses pembayaran sekolah rata-rata senilai Rp7 miliarmasing-masing bulan selama setahun semenjak berdiri pada Maret 2018.

Chief Operating Officer (COO) InfraDigital Nusantara (IDN) Indah Maryani mengaku sejauh ini, perusahaan pun telah memproses lebih dari 150.000 transaksi pembayaran dari 96 sekolah yang sudah menjadi pelanggan perusahaannya.

“Tantangannya masih terdapat sekolah yang menerima tunai, yang sepertinya fancy namun pencatatannya manual. Di samping memproses pembayaran duit sekolah, kami tolong migrasi data dari manual ke digital sampai-sampai untuk penagihan anda punya data yang valid,” ujarnya di sela-sela IDN Awards di Depok, Jumat (22/3/2019).

Indah mengaku dari total sekolah yang menjadi mitra, selama 50 sekolah sedang di Depok dan sisanya di Jabodetabek. Tak melulu sekolah umum dan khusus, pihaknya pun dapat melayani pembayaran edukasi untuk pesantren dan universitas.

Lebih lanjut, dia melafalkan sebanyak 37% orang tua siswa dari sekolah yang menjadipartner IDN adalahorang tua yang tidak mempunyai rekening bank. Oleh sebab itu, pihaknya juga menggandeng Paytren untuk mencapai kalangan tersebut.

Sebelumnya, IDN pun telah berkolaborasi dengan 3 bank BUMN, 2 bank swasta, 2 bank syariah, 3 isi kantong digital, dan 15.000 gerai Indomaret.

IDN pun memberikan penghargaan untuk sekolah terbaik di bidang Digitalisasi Keuangan dan Tata Usaha (TU), dengan kriteria yakni TU dengan performa terbaik laksana tertib administrasi transaksi, pencatatan, serta performa transaksi online. Penghargaan tersebutdiserahkan kepada SMK Madya Depok sebagai peringkat kesatu, dibuntuti MTA Nurani Jagakarsa di urutan kedua, dan SMK Dewantara Cikarang di peringkat ketiga.

Founder dan CEO IDN Ian Mckenna menyatakan pihaknya sudah mendapatkan tidak sedikit permintaan dari sekolah yang sedang di Sulawesi dan Kalimantan. Meski demikian, pada tahun ini, pihaknya bakal terlebih dahulu konsentrasi memperluas layanannya ke Jawa Tengah.

Hal tersebut dilaksanakan setelah perusahaan mendapat  pendanaan tahap mula atau seeds funding dengan nilai yang tidak dipublikasikan dari sebanyak investor, sejumlah waktu lalu. Sejumlah investor itu antara beda Appworks Ventures, Fenox Ventures, dansejumlah angel investors dari Google serta Netflix.

“Memang ada tidak sedikit permintaan di luar Jawa dan kami hendak dapat melayani sebanyak barangkali sekolah,” ujarnya.

IDN merupakan software teknologi keuangan (tekfin) Business-to-Business (B2B) yangdipakai oleh TU lembaga edukasi untuk mengelola dan mempermudah pembayaran tagihanedukasi siswa, laksana SPP dan tagihan regular lainnya. IDN memakai sistem tagihan digital dan pembayaran online melalui sekian banyak  channel perbankan dan software pembayaran, laksana Indomaret, Alfamart, BNI/BNI Syariah, Bank Mandiri, Bank Danamon,software Ayopop, Kaspro, Mobilepulsa, dan lainnya.

5. Persaingan Dagang-El Kian Ketat, Shopee Tetap Gencar Promosi

Shopee Indonesia tetap bakal gencar mengerjakan promosi pada tahun ini untuk memaksimalkan proses akuisisi pelanggan terutama di luar Jawa.

Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar menyatakan, perkembangan industri dagang-el Tanah Air masih bakal tumbuh pesat sekitar 3-5 tahun mendatang. Kendati industri itu kian kompetitif, dia menilai masih terdapat tidak sedikit peluang pertumbuhan terutama dengan mencapai pelanggan di luar Jawa.

“Saya rasa promosi mesti tetap dilaksanakan karena [peluang] akuisisi konsumen masihlumayan banyak, potensi guna memperluas pasar masih luas. Kita jangan melulu melihat di Jakarta yang masing-masing hari masyarakat semuanya telah tahu e-commerce, tetapibila ke luar Jakarta masih terdapat yang belum tak asing dengan konsep ini,” ujarnyauntuk Bisnis, pekan lalu.

Dia menambahkan, ongkos promosi Shopee tetap lebih kecil dikomparasikan denganpenghasilan yang diterima. Menurutnya, urusan ini bukti bahwa upaya pemasaran yangdilaksanakan selama ini lumayan efektif dalam menggaet pelanggan. Meski demikian, pihaknya tidak menjabarkan ongkos promosi yang diperhitungkan perusahaan tahun ini.

Meski demikian, dia mengakui bahwa persentase ongkos promosi perusahaan mengindikasikan tren penurunan tipis dari tahun lalu. Hal ini cocok dengan kepandaian manajemen yangpun menginginkan perkembangan pelanggan secara organik.

“Promosi yang saya dan anda lakukan tidak salah. Kemarin sempat ada sejumlah survey dari pihak ketiga yang menyinggung Shopee menduduki nomor satu top of mind dari masyarakat. Dari situ lumayan membantu kita guna tumbuh secara organik,” ujarnya.

Berdasarkan laporan finansial tahun 2018 yang dipublikasikan Sea Ltd, perusahaan induk Shopee berbasis di Singapura, menyatakan ongkos penjualan dan pemasaran mulaimengindikasikan tren penurunan sampai mencapai 5,4% terhadap GMV pada kuartal IV 2018, dari kuartal III/2018 sebesar 5,7% dari GMV. Nilai ini pun menurun dari kuartal IV/2017 yang terdaftar sebesar 8,5% dari GMV.

Manajemen Sea Ltd dalam laporan finansial memperkirakan ongkos penjualan dan pemasaran ini akan menginjak tren penurunan pada 2019, seiring dengan upaya Shopee menambah skala dengan efisiensi, perkembangan pemakai organik, dan memperkuat kepemimpinannya yang solid di regional Asia Tenggara.

“Meningkatkan monetisasi sekaligus dengan mempromosikan perkembangan ekosistem Shopee yang tepat guna akan terus menjadi konsentrasi kami di 2019,” tulis manajemen.

Indonesia pun menjadi pasar terbesar Shopee, di mana platform dagang-el tersebutmenulis 83,8 juta pesanan pada kuartal IV/2018. Secara rata-rata, jumlah pesanan yang dilayani masing-masing harinya menjangkau 0,9 juta atau 900.000 pesanan.
Total transaksi atau Gross Merchandise Value (GMV) Shopee menjebol US$10,3 juta sepanjang 2018, bertambah 149,9% secara tahunan dari 2017 sebesar US$ 4,1 juta. Pada kuartal IV/2018, GMV Shopee terdaftar sebesar Us$3,42 juta, tumbuh 117% dari periode yang sama tahun kemudian sebesar US$ 1,57 juta.

Sementara guna total pesanan, Shopee tercatat sudah melayani sampai 604,5 juta pesanan sepanjang 2018, bertambah 146,9% secara tahunan dari sebelumnya 244,8 juta pesanan pada 2017. Dari jumlah tersebut, sejumlah 206,9 juta pesanan didapatkan pada kuartal IV/2018, yang tumbuh 111% dari kuartal IV/2017 sejumlah 98,3 juta pesanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar