Teknologi Terbaru - Teknologi Robot Canggih di Indonesia - Teknologi Terbaru 2 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Senin, 17 Juni 2019

Teknologi Terbaru - Teknologi Robot Canggih di Indonesia



Menjelang kompetisi Robot Indonesia, Tim Pro Untag Surabaya Prolitag Redesign otomatis robot Krai

Teknologi Terbaru - University School Profesional Tim Robotika 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya memenangkan robot kontes Indonesia (KRI) 2019 Divisi Regional IV ABU Kontes Robot Indonesia (Krai).

Untuk tersebut mereka bakal melaju ke tingkat nasional di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Juni mendatang.

KRI 2019 adalah ajang persaingan rancang bangun dan rekayasa dalam robotika yang diadakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Untuk mempersiapkan persaingan nasional, kesebelasan yang disebut Politag Pro mendesain ulang robot KRAI otomatis.

Rodik Wahyu Indrawan, official kesebelasan Prolitag Pro mengungkapkan selama persaingan tim menciptakan dua robot KRAI. Yaitu semi-otomatis atau robot-robot 1 Messenger (MR1) dan otomatis atau Messenger-Robot 2 (MR2).

"Kedua robot adalahrobot maping yang dapat membaca titik koordinat yang membawa pesan. Akan ada sebanyak perbaikan yang kami lakukan,"urainya ketika menguji robot di Graha Wiyata lantai 1 Untag, Rabu (22/5/2019).


Ia menyatakan robot MR 1 dikatakannya habya memerlukan perbaikan sebab desain yang telah kokoh. Sementara guna robot MR 2 memerlukan perbaikan dan desain ulang.

Jelang Kontes Robot Indonesia, Tim Prolitag Pro Untag Surabaya Desain Ulang Robot KRAI Otomatis

"MR 2 full pergantian sebab modelnya berkaki, dan selama ekspedisi kembali dari persaingan regional tidak sedikit yang bobrok dan patah komponennya. Ini saja saya coba tidak sedikit yang tidak fasih jalannya,"paparnya.

Ia mengungkapkan robot MR2 lebih tidak jarang tersangkut di tali, sampai-sampai rencana desainnya akan diolah ukuran kakinya menjadi lebih kecil.

"Kami bakal bekerja sarat tiga minggu ini. Seminggu sesudah lebaran dan dua minggu sekitar puasa kami ngebut pembuatan, ketika ini masih memesan sparepartnya,"urainya.

Di samping mendesain ulang, proporsi masa-masa simulasi latihan pun akan ditambah. Sementara guna mengantisipasi kehancuran robot, untuk persaingan nasional robot bakal dibawa kesebelasan pribadi.


Prestasi Tim Prolitag Pro ini telah dapat mengungguli kesebelasan Papuma_IR64 dari Politeknik Negeri Jember di peringkat 2 dan kesebelasan RISMA dari ITS Surabaya di peringkat 3 dalam seleksi regional.

Ketua Tim Politag-Pro, Astra Nico Prastyo mengucap syukur atas pencapaian yang didapatkan timnya.

“Senang dan bangga sekali dapat juara. Padahal, saingannya bila boleh dibilang berat-berat, laksana ITS dan pun PENS,” tuturnya.



Ia mengungkapkan kesebelasan Untag sudah dua kali mengekor kontes robotika, tetapi gagal di babak penyisihan. Oleh karenanya untuk mengekor KRI 2019 ini, kesebelasan Politag Pro menciptakan persiapan sematang mungkin.

“Persiapannya tidak cukup lebih 3 bulan. Mulai dari merancang desain sampai mengekor perlombaan,” ujar mahasiswa Fakultas Vokasi Prodi Manufaktur itu.

Untuk kendala, Astra melafalkan yang sangat susah diantara persiapan mereka mengekor ajang robot tahunan bergengsi ini ialah merancang desain.


“Desainnya sempat salah jadi robotnya pun sempat rusak. Namun, ia paling bersyukur atas sokongan dari timnya. Mental teman-teman luar biasa. Alhamdulillah. Walaupun bersaing dengan kampus-kampus besar, ngga terpengaruh. Percaya dirinya pun bagus,” ujarnya.

Iapun menyatakan robot produksi timnya dapat unggul dalam urusan kecepatan meskipun tidak cukup stabil.

“ Jadi di sejumlah rintangan mereka merasakan gangguan dan error. Sedangkan robot kepunyaan kami tingkat kestabilannya lumayan baik jadi jarang terdapat error,” terangnya.

Desain robot kesebelasan Politag-Pro yang dipunyai juga menarik dengan adanya empat buah kaki laksana kuda. Dimas menyatakan rancangan desain tersebut menyaksikan dari tema besar KRAI 2019 yakni Sang URTUU Agung Menyebarkan Pengetahuan dan pun dari sistem pertandingan.

“Kami memang sudah sungguh-sungguh melihat rule sistem pertandingan sampai-sampai robot kami dirasakan yang sangat mendekati rule. Tidak tidak sedikit yang berkaki kuda laksana kita, tetapi memakai diesel laksana sistem kereta api,” urainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar