Teknologi Terbaru 2 | nilai sebelumnya Makin Supercar Mahal setiap tahun di Indonesia

nilai sebelumnya Makin Supercar Mahal setiap tahun di Indonesia Ilustrasi. (Febri Ardani)

Jakarta, Indonesia -- Bisnis jual-beli supercar bekas di Indonesia dirasa tidak terlampau terganggu sikap pemerintah yang kian gencar memberi batas impor mobil mewah. Salah satu pemain di bisnis supercar bekas, TDA Luxury Toys, malah mengaku merasakan pertumbuhan dari tahun ke tahun.

TDA telah beroperasi semenjak 2009 dan mempunyai satu dealer di Jakarta yang memasarkan merek-merek mobil eksotis laksana Ferrari, Lamborghini, McLaren, Rolls-Royce, dan Porsche.

Pada tahun lalu, Presiden Direktur TDA William Tjandra menyatakan pada 'hari yang bagus' penjualan dapat mencapai 20 unit per bulan. Sepanjang 2018, William mengungkap penjualan menjangkau sekitar 'seratus unit'.

Pada Agustus 2018, Wakil Presiden Jusuf Kalla menganjurkan menghentikan impor mobil mewah berkapasitas mesin di atas 3.000 cc. Sebulan lantas Kementerian Keuangan menerbitkan aturan baru tentang eskalasi tarif Pajak Penghasilan (PPh), tergolong mobil mewah di atas 3.000 cc dan moge di atas 500 cc.

Baca juga : Baru Diluncurkan Peugeot Pulsion 125 2019, Fitur Lebih Canggih

"Itu enggak ngaruh, mungkin dominan ke mobil baru. Kalau mobil bekas, biasa saja, bikin kami sama saja," kata William ketika dijumpai di tempat dealer TDA yang baru, di area Kebayoran Baru di Jakarta Selatan, Selasa (26/2).

Berdasarkan keterangan dari William, penjualan supercar baru telah terpukul semenjak aturan baru bersangkutan eskalasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang keluar pada 2014. Meski begitu dinamakan dampaknya tidak begitu terasa pun pada bisnis mobil bekasnya.

Supercar bekas disebutkan punya pasar sendiri, karena penggemarnya banyak sekali dari kalangan tukang koleksi dengan latar belakang mayoritas pengusaha. Untung dapat didapat karena banderol supercar bekas pada situasi tertentu malah makin mahal bila semakin tua, harganya dapat naik tiap tahun.

Kondisi tertentu supercar itu dapat termasuk sejumlah hal, contohnya model tertentu paling dicari, buatan unitnya paling terbatas, unik, dan kondisinya paling terawat.

William memberikan contoh Ferrari 599 GTO buatan 2012 yang ketika ini lagi dipajang di dealer ditaksir dapat dijual Rp15 miliar - Rp16 miliar. Padahal pada 2012 dia menyatakan pernah memasarkan unit yang sama ekuivalen Rp10 miliar.

Baca juga : Ferrari F8 Tributo Bakal Meluncur di Indonesia Akhir Tahun

Contoh lainnya yang disebut yaitu Ferrari 458 Speciale yang dipasarkan Rp8 miliar pada 2014, kini dilego Rp12 miliar. 

"Di samping Ferrari, contohnya Porsche 997 tahun 2011 tersebut harganya bekas Rp2,1 miliar - Rp2,2 miliar, kini Rp5 miliar cepat sekali jualnya," kata William.

William menyebut melakukan pembelian supercar dapat jadi investasi bikin kolektor. Statusnya dikatakan dapat serupa karya seni laksana lukisan. 

"Biasanya permintaan tidak sedikit tetapi tidak terdapat barang. Barang tidak ada sebab terbatas, buatan khusus. Cuma bila yang produksinya sebenarnya bukan limited terus namun masuk Indonesia sedikit, harganya mungkin pun naik," jelas William. (fea)